Sebuah kejadian mewakili satu titik dalam waktu yang menyatakan penyelesaian beberapa kegiatan dan awal beberapa kegiatan baru. Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor. Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan.
Setiap anak panah memiliki peranan ganda dalam mewakili kegiatan dan membantu untuk menunjukkan hubungan utama antara berbagai kegiatan.
Dummy di sini berguna untuk membatasi mulainya kegiatan seperti halnya kegiatan biasa, panjang dan kemiringan dummy ini juga tak berarti apa-apa sehingga tidak perlu berskala. Bedanya dengan kegiatan biasa ialah bahwa kegiatan dummy tidak memakan waktu dan sumbar daya, jadi waktu kegiatan dan biaya sama dengan nol.
Adapun logika ketergantungan kegiatan-kegiatan itu dapat dinyatakan sebagai berikut : a. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai dan kegiatan C dimulai setelah kegiatan B selesai, maka hubungan antara kegiatan tersebut dapat di lihat pada gambar 3. Jika kegiatan A dan B harus selesai sebelum kegiatan C dapat dimulai, maka dapat di lihat pada gambar 3.
Jika kegiatan A dan B harus dimulai sebelum kegiatan C dan D maka dapat di lihat pada gambar 3. Gambar 3. Jika kegiatan A dan B harus selesai sebelum kegiatan C dapat dimulai, tetapi D sudah dapat dimulai bila kegiatan B sudah selesai, maka dapat dilihat pada Gambar 3. Jika kegiatan A,B, dan C mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka kita tidak boleh menggambarkannya seperti pada gambar 3.
Dalam menganalisa jalur kritits dapat menggunakan 2 proses yaitu proses two-pass, terdiri atas forward pass dan backward pass. EF earliest finish merupakan waktu terdahulu suatu kegiatan dapat selesai. LS Latest start adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek. LF Latest finish adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.
Slack adalah waktu yang dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan. Dalam metode CPM Critical Path Method - Metode Jalur Kritis dikenal dengan adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki rangkaian komponen- komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama. Lintasan kritis Critical Path melalui aktivitas-aktivitas yang jumlah waktu pelaksanaannya paling lama. Jadi, lintasan kritis adalah lintasan yang paling menentukan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan manfaat yang didapat jika mengetahui lintasan kritis adalah sebagai berikut : a.
Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis menyebabkan seluruh pekerjaan proyek tertunda penyelesaiannya. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan yang ada pada lintasan kritis dapat dipercepat. Pengawasan atau kontrol dapat dikontrol melalui penyelesaian jalur kritis yang tepat dalam penyelesaiannya dan kemungkinan di trade off pertukaran waktu dengan biaya yang efisien dan crash program diselesaikan dengan waktu yang optimum dipercepat dengan biaya yang bertambah pula atau dipersingkat waktunya dengan tambahan biaya lembur.
Slack time atau kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak melalui lintasan kritis. Teknik PERT Project Evaluation and Review Technique adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek.
Teknik ini memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur, karena jadwal dan anggaran dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Levin dan Kirkpatrick menjelaskan bahwa waktu optimis adalah perkiraan waktu yang mempunyai kemungkinan yang sangat kecil untuk dapat capai, kemungkinan terjadinya hanya satu kali dari , waktu pesimis adalah suatu perkiraan waktu yang lain yang mempunyai kemungkinan sangat kecil untuk dapat direalisasikan, kemungkinan terjadinya juga hanya satu kali dalam , sedangkan waktu realistis atau waktu yang paling mungkin adalah waktu yang berdasarkan pikiran estimator.
Perkiraan waktu optimis biasanya dinyatakan oleh huruf a, waktu realistis oleh huruf m, dan waktu pesimis dinyatakan oleh huruf b. Menurut Soeharto , mengingat besarnya pengaruh angka-angka a, m, dan b dalam metode PERT, maka beberapa hal perlu diperhatikan dalam menentukan angka estimasi, diantaranya : a.
Di dalam proses estimasi angka-angka a, m, dan b bagi masing-masing kegiatan, jangan sampai dipengaruhi atau dihubungkan dengan target kurun waktu penyelesaian proyek. Bila tersedia data-data pengalaman masa lalu historical record , maka data demikian akan berguna untuk bahan pembanding dan banyak membantu mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan.
Dari kurva distribusi di bawah ini dapat dijelaskan arti a,b,m. Kurva waktu yang menghasilkan puncak kurva adalah m. Kurva a dan b terletak dipinggir kanan kiri dari kurva distribusi, yang menandai batas rentang waktu kegiatan. Angka te adalah angka rata-rata kalau kegiatan tersebut dikerjakan berulang dalam jumlah besar. Sedangkan jumlah peristiwa paling mungkin m adalah 4 kali lebih besar dari dua peristiwa diatas sehingga bisa dirumuskan sebagai berikut: Persamaan Rumus Pada Tabel 4.
Waktu optimis Optimistic Time [a] Waktu optimis yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sebuah kegiatan jika semua hal berlangsung sesuai rencana. Atau juga dapat di sebut waktu minimum dari suatu kegiatan, dimana segala sesuatu akan berjalan baik, sangat kecil kemungkinan kegiatan selesai sebelum waktu ini.
Waktu Pesimistic Pesimistic Time [b] Waktu pesimis yaitu waktu yang dibutuhkan suatu kegiatan dengan asumsi kondisi yang ada ssangat tidak diharapkan. Atau juga dapat di sebut adalah waktu maksimal yang diperlukan suatu kegiatan, situasi ini terjadi bila nasib buruk terjadi. Waktu Paling Mungkin Most Likely Time [m] Waktu realistis yaitu perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan yang paling realistis.
Atau juga dapat di sebut adalah waktu normal untuk menyelesaikan kegiatan. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat, terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek. Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya. Profab Indonesia memakai komputerisasi berbasis software yang menggunakan Micsrosoft Project sistem penjadwalan yang dibuat mengacu kepada engineering design dan project planning, input kapan dimulainyasebuah aktifitas mengacu kepada metode trial and error dan setimasi waktu berdasarkan pengalaman dan pengamatan masa lalu project sebelumnya.
Data estimasi waktu akan dibuat menggunakan metode gant chart diagram balok semua aktifitas yang ada dalam software Microsoft project menjelaskan lamanya waktu proses kemudian di transformasikan secara otomatis ke dalam gant chart diagram balok Proses blasting dan painting pada PT. Profab Indonesia yang terencana dalam program Microsoft project tidak menyebutkan aktifitas secara rinci dan detail, semua aktifitas rinci dan detail hanya di sebutkan sebagai aktifitas satu kesatuan yang di sebut proses blasting dan painting Khusus aktifitas penjadwalan proses blasting dan painting pada PT.
Profab Indonesia, input yang menyatakan dimulainya aktifitas blasting dan painting hingga selesainya proses blasting dan painting memakai perkiraan waktu. Berikut ini model penjadwalan atifitas blasting dan painting yang berbasis software Micrososft Project pada PT.
Melihat aktifitas secara rinci dan detail proses blasting dan painting yang ada didalamnya. Melakukan pengamatan dan penyelidikan terhadap perkiraan waktu untuk proses blasting dan painting. Di bawah ini merupakan contoh dari produk Cobra Head Support. Sistem informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang berbasiskan computer hadir. Akan tetapi dengan adanya computer sebagai salah satu bentuk revolusi dalam teknologi informasi, computer telah dengan menakjubkan mampu memproses data secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang sekiranya dilakukan secara menual tanpa bantuan computer memerlukan waktu berhari-hari bahkan bermingggu-mingggu.
Dalam kenyataannya, peran Sistem Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Bagi perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya berbanding dengan perusahaan- perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena itu, dalam aplikasinya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang kepentingan penggunaan sistem informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.
Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepetingan sistem informasi manajemen rasanya sudah tidak dapat diabaikan. Sistem informasi menajemen dibeberapa perusahaan besar setidak-tidaknya memiliki 3 komponen, yaitu : 1. Sistem pemprosesan data ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu batch processing dan online processing.
Pemprosesan data secara batch processing adalah pembaharuan database melalui pengumpalan data pada satu periode tertentu untuk kemudian dilakukan update pada satu waktu tertentu secara serentak. Pemprosesan data secara online adalah pendekataan yang melakukan update terus- menerus mengikuti proses pemasukan data yang terbaru. Sistem Pelaporan Manajemen Management Reporting Sistem Sistem pelaporan manajemen mengumpulkan data untuk kemudian diproses untuk menghasilkan informasi atau laporan yang diperlukan oleh manajer dalam menentukan perencanaan dan mengambil keputusan.
Beberapa jenis pelaporan manajemen yang sudah dikenal dan dinyatakan, sebagai berikut : a. Laporan Detail Detail Report Laporan yang memuat informasi detail dari setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan waktunya serta informasi detail lainnya. Laporan Ringkas Summary Report Laporan ini memuat beberapa informasi penting yang diperlukan, yaitu pada manajemen pada level yang lebih tinggi.
Laporan Pengecualian Exception Report Merupakan laporan yang menyampaikan beberapa penyimpangan atas strandar tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Decision Support Sistem dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Sistem Informasi Manajemen memiliki dua fungsi. Fungsi pertama adalah fungsi pengumpulan data internal maupun eksternal perusahaan secara sistematik yang secra periodic mengalami penyesuaian, seperti data-data penjualan perusahaan secara periodic, barang-barang inventori, biaya harga, jumlah dan trend produksi, serta jumlah tenaga kerja didalam perusahaan.
Data-data eksternal seperti perilaku perusahaan pesaing, tren pasar, tren demografi termasuk didalamnya perilaku konsumen, hukum-hukum atau undang-undang yang diberlakukan dalam dunia bisnis, setra misalnya perubahan terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan transportasi. Fungsi kedua adalah pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusaan manajemenen.
Data-datang yang telah dikumpul kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas dasar fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan perusahaan. Hasil dari kedua fungsi tersebut kemudian disajikan dalam suatu bentuk laporan yang membuat informasi-infomasi penting yang yang dibutuhkan perusahaan, terutamanya bagi pengambil keputusan dan manajemen perusahaan. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi- transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Microsoft Dynamics Navision merupakan aplikasi yang membantu perusahaan menengah ke atas untuk memudahkan proses dalam pemesanan bahan mentah material. Proses system informasi management yang dilakukan di PT Profab Indonesia di mulai dari : 1.
Dan engineer akan membuat kembali MTO berdasarkan bahan mentah material sesuai dengan kebutuhan. PO ini sendiri berfungsi sebagai barang bukti PT Profab Indonesia kepada vendor penyedia bahan mentah ataupun material.
Profab Indonesia, namun berdasarkan metode PERT diperlukan tambahan data waktu optimum dan waktu pesimistik. Berikut tabel aktifitas yang di lengkapi dengan nilai perkiran waktu optimis waktu umum, waktu pesimis dan waktu Time Expected perkiraan Tabel 4. Menentukan semua jalur aktifitas dari awal hingga akhir 2. Melakukan penjumlahan nilai te pada aktifitas yang ada pada masing- masing jalur lintasan tersebut. Nilai penjumlahan te yang terbesar pada masing-masing jalur lintasan tersebut merupakan lintasan kritis atau Critical Path Berikut ini table penjumlahan nilai te yang ada pada aktiffitas pada masing-masing jalur lintasan Tabel 4.
Dibawah ini merupakan diagram yang menyatakan jalur kritis dimana jalur lintasan kritis tersebut di tandai dengan garis cetak tebal di setiap arah anak panahnya. In the first part I speak about the concept of health and safety including its history and present days, what lead to its development and the importance it has in modern world.
The free online OHSAS introductory training course covers the following areas and lesson topics. This course includes videos, case studies and some short questionnaires to deliver an overview of the OHSAS standard. The case study used in this course is. We use accelerated learning techniques to make sure you fully understand occupational health and safety.
And we put your learning into context with a blend of classroom teaching, workshops and interactive sessions. As long as your organisation has people working on its behalf, or who may be affected by its activities, then using a systematic approach to managing health and safety will bring benefits to it.
The standard can be used by small low-risk operations equally as well as by high risk and large complex organisations. Accreditation is the process by which a certification body is recognised to offer certification services. Certification Europe is audited annually to ensure its services meet the exact requirements of the relevant accreditation standards. Please visit Our Accreditation page for further information on our accreditation.
Those adopting the standard, once it has been published, should find its requirements consistent with the other standards.
0コメント